Oktober 21, 2014

Pelita ku, Tujuan Ku, dan Kekasih ku...(Ayah)

Dulu,
sempat aku berpikir bahwa aku mungkin seorang anak yang jauh dari kata bahagia..
Jauh dari kasih sayang Orang Tua seperti teman-teman lain pada umum nya..
Tersisih dari lingkungan yang ku harapkan seperti pada umumnya..

Kini,
aku tau bahwa dia adalah sosok yang akan jadi pelindungku ketika Oma tak ada..
aku tau bahwa dia adalah sosok pahlawan ku ketika aku berdiri sendiri..
aku tau bahwa kasih dan cinta nya lah yang tulus untukku tanpa harus ku menunggu bertahun-tahun..

Yaa..
setelah aku sadari apa yang aku lakukan salah..
setelah aku tau bahwa aku membangkang dari apa yang di inginkan..
setelah aku tau bahwa hidupku masih bergantung pada nya..
setelah aku tau bahwa takdirku masih ada padanya..
dan tanggung jawab nya kepada ku masih melekat erat di darahku..

Namun,
didalam diri ini masih terlalu besar rasa gengsi..
begitu sulit nya aku tuk meminta maaf pada nya..
begitu berat mulut ku untuk mengeluarkan kata maaf hanya untuknya..

Yaa Tuhan...
Betapa dosanya aku,
setelah Ibu tak ada, Harta ku adalah dia..
Cinta ku adalah dia..
Pahlawan ku adalah dia..
Rumah ku adalah dia..
dimana aku harus kembali setelah perjalanan yang panjang..
tempat terakhir ku adalah dia..

Sorga ku ada padanya..
Jiwa ku ada padanya..
Kasih-Mu ada pada dirinya..
Restu-Mu pun masih ada pada nya..

Lantas,
haruskah aku berdiam selama bertahun-tahun pada nya Tuhan..??

Maaf kan aku yah...
Maafkan aku ketika aku salah padamu..
Aku yakin kau pasti sakit setelah apa yang aku lakukan padamu, Ayah..

Berkenan kah kau maafkan aku, Ayah..???

Tidak ada komentar: