Desember 01, 2019

Inikah rasa dr kehilangan

Aku hanya mengenal mu beberapa saat saja, bukan puluhan tahun hanya beberapa saat.
Kita bertemu,  beberapa kali,  pd saat aku pulang dikampung ku..

Aku mengenal mu,  cukup dalam,  cukup dalam..

Kau baik, Kau lembut,  Kau Santun,  Kau ramah,  Kau...

Ahh,  hingga utk mengeluarkan kata yg paling baik yg lebih dr baik pun aku tak mampu..

Kau cukup membuat kesan pd diriku, kesan yg tak mungkin aku lupa bahkan aku singkirkan dlm memory otak ku.

Banyak kebaikan yg kau berikan utk ku, banyak perhatian yg kau curahkan utk ku, banyak lelucon yg kau hadirkan dlm rasa jenuh ku..

Kau hadir sebagai kakak, teman,  sahabat,  bahkan seperti kekasih..

Tak lama kita tinggal dalam 1 kota,  dalam berapa km,  dlm satu atmosfir..
Tak lama,  kita bercerita,  saling guyon..

Sungguh, hari ini, tanggal ini..

Semua otak ku seakan buyar,  dunia ku seolah menjadi berkabut,  dinding dlm bangunan ku seolah retak..

Kau tau,  aku seolah terkena sambaran petir..

Semua yg pernah kita lewati seolah kembali..

Yaa,  aku mendengar bahwa kau telah tiada..  Bukan..  Bukan mendengar,  tp membaca..

Yaa Tuhan,  seolah DIA sangat tak berperi kemanusiaan..  Mengambil kau lebih cepat.

Seolah aku msh blm bs mengabulkan keinginan mu utk mengirimkan pempek dr buatan ku sendiri...

Yaa Tuhan, aku bahkan msh sangat hapal dan jelas bagaimana raut wajahmu pertama kali kita bertemu,  tangkapan kakimu yg gesit utk menghadang pintu apartement ku yg tertiup angin, ayunan langkah mu yg seirama dgb langkah ku,  senyum mu ketika aku mengantarmu pulang,  telapak tangan mu yg aku sujud i..

Mas,  aku punya rasa yg tak ku sampaikan hingga detik ini,.

Aku punya keinginan yg blm terwujud hingga akhirnya kau pergi..

Aku pnya seribu tanya pada semua kepedulian mu trhadap ku,  pd smua yg aku tulis di status ku, pd smua respon yg cepat utk ku..

Namun pd hari itu,  aku trlalu naif..  Aku merasa smua rasa peduli mu,  semua bentuk perhatian mu,  ku anggp tak penting..

Dari hanya sekedar aku membutuhkan kabel data sony dan kau rela pergi di sela waktu kerja mu utk mengirimkan kabel itu,  dr aku ultah dan kau memberi ku hadiah sebuah mukenah,  dr sekedar kiriman makanan khas jogja,  dr sekedar jemputan dibandara, bahkan aku hanya membalas beberapa saja..

Mas,  sungguh,  jika waktu bs aku putar..
Aku ingin,  aku ingin bertemu sekaliii saja dlm hidupku utk trakhir kali nya..

Aku tergiur kepada mu,  bkn krn harta yg kau miliki, bukan krn pekerjaan apa yg kau punya..

Namun dr hal sederhana,  yaitu pada pertemuan pertama kita dan kau memanggilku dgn penuh kelembutan "Neng"

Kau tau,  bergetar ketika aku mendengar itu..
Luluh hatiku mas..

Bahkan segudang tulisan pun tak ckup menggantikan rasa kehilangan ku..

Utk mu, Mas Bagoes Haryo Wicaksana,  yg telah meninggal pada 16 juli 2019. Pukul 11.26 waktu frankfrut jerman.

Bahagia lah kau disana bersama Almarhumah ibumu dan adikmu mas..

Kelak harapku kita bs bertemu pd satu tempat disisi-Nya..

Aku sungguh kehilanganmu..
Bahkan rasa tangisku blm tuntas rasanya jika tak mendengar dr orang yg memegang hp mu..

Selamat jalan mas..
😥