Agustus 10, 2014

Restu Oma, Restu Tuhan... Doanya adalah Doa Tuhan..

24 tahun aku hidup, 24 tahun aku dekat dengan Oma..
Sehingga aku merasakan Oma adalah Ibu ku, Dia segala-galanya untuk ku..
Harta ku adalah Oma...
Cinta ku adalah Oma..

Yaa,
hingga segalanya yang terjadi padaku tak lepas dari Doa nya..
Hingga yang aku turuti adalah merupakan kehendak nya...
Semua masalah, semua cerita dan Semua kejadian dihidupku adalah tak lepas dari peran nya..

Bukan hanya permasalahan cinta,
tapi juga study dan pertemanan yang terjadi dalam keadaan di lingkungan sekitarku..
Semua.. Semua merupakan Buku yang hrus ku laporkan kepada Oma..

Walau terkadang kami berbeda Pendapat, tapi selepas dari perdebatan yang panjang aku mulai berpikir tentang apa yang dinasehatkan Oma kepadaku..
Walau terkadang aku keras kepala, namun saat aku sendiri aku memikirkan apa yang terjadi dalam waktu yang panjang..

Dan kini,
semenjak aku memasuki usia 20 tahun keatas...
aku selalu mendapat tekanan, keinginan dan bahkan merupakan Beban untuk ku..
dengan permintaan Oma,
dengan segala keinginan Oma di masa-masa tua nya..

Dia hanya meminta kau untuk segera menikah,
Yaa..
hanya ini permintaan nya..
sepertinya mudah, namun sulit untuk ku kabulkan keinginan nya..

Bukan tak ingin di kabulkan, namun aku tlah berusaha keras mewujudkan semua yang ia pinta..
Begitu sayang nya aku,
hingga aku tak ingin Oma pergi sebelum ia melihatku dengan sesuai apa yang ia minta kepada ku..
Begitu Cinta nya aku kepada nya, hingga aku tak ingin Tuhan mengambil nya terlebih dahulu sebelum membuat nya bahagia..

Beberapa tahun tlah lewat, dengan dalih aku hanya ingin menamatkan perkuliahan ku terlebih dahulu..
akhirnya masa itu akan dilewati,
masa perkuliahan akan ku lepaskan..
dan kembali permintaan itu yang terus dipertanyakan oleh nya kepada ku ketika disela waktu kosong ku..

Kini,
aku mulai bimbang..
bukan hanya tuntutan Oma yang bertubi-tubi kepada ku,
namun memang di usia ini aku harus merasa cemas..

Terlebih atas apa yang tlah aku lakukan,
melakukan hal-hal yang mungkin Oma benci kepadaku ketika ia tau apa yang aku perbuat.
Yang bukan hanya Oma yang benci kepadaku, namun juga Tuhan..

dulu, restu itu ku dapatkan..
restu Oma yang merupakan Restu Tuhan,
Doa Oma adalah Doa Tuhan untukku..

namun sekarang, restu yang dulu ada, ketenangan yang Oma dapatkan..
sirna karena satu alasan yang ia tak suka..
yang berbeda pikiran antara aku, Oma dan dia..

Lagi-lagi,
Tuhan meletakan ku pada persimpangan yang sulit..
yang ntah akan terjawab dengan hal yang baik atau justru buruk untuk ku..

Aku tlah tercebur dalam satu dosa manis untuku,
namun tidak untuk Tuhan dan Oma..

Tidak ada komentar: